Mengetahui Fotografi Arsitektur Secara Sederhana

Mengetahui Fotografi Arsitektur Secara Sederhana – Dari berbagai jenis fotografi sudah kita ketahui salah satunya adalah fotografi arsitektur atau fotografi bangunan yang merupakan hasil karya fotografi yang dapat menampilkan estetika dalam hal arsitektural, atau  kesenian, ekspresi, komunikasi, etika, imaginasi, abstraksi, realita, emosi, drama yang tersirat. Dari Teknik ini kita tidak hanya menciptakan keindahan dari bagian arsitektur saja, namun dalam fotografi arsitektur juga memperhatikan kaidah-kaidah fotografi. Fokusnya disini adalah cahaya.

Fotografi arsitektur harus menempatkan komposisi yang tepat sasaran pada posisi penting. Elemen-elemen seperti titik, garis, bentuk dan wujud dalam karya arsitektur harus mampu menjadi komposisi yang indah saat dilihat. Komposisi yang dibutuhkan ini berhadapan dengan persepsi, serta persepsi berdiri di atas imajinasi. Itulah fotografi arsitektur berdiri kokoh di atas pemahaman estetika visual. slot online

Bangunan-bangunan tua bukanlah bangunan usang. Bangunan tersebut mengandung banyak jejak sejarah, baik dari segi arsitektur, pola kerja saat bangunan itu dipakai, sampai dengan bukti kejayaan masa lalu sebuah bangunan tua. www.benchwarmerscoffee.com

Melestarikan bangunan warisan budaya bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya dengan mengabadikannya dalam bentuk foto, dan menjadikannya sebagai suatu karya yang memiliki nilai estetika, sehingga bisa menarik perhatian orang lain untk ikut melestarikannya. Bahkan menjadi bahan promosi warisan budaya itu sendiri.

Pandangan Bayu Widiantoro, secara umum fotografi arsitektur dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:

Mengetahui Fotografi Arsitektur Secara Sederhana
  • Fotografi eksterior
    Fotografi eksterior diciptakan dari pemotretan yang tujuannya untuk memotret tampilan dari luar bangunan. Eksterior menggambarkan seluk beluk tampilan luar dari bangunan itu sendiri. Menggambarkan keindahan dari seni gedung, jembatan, dan lainnya yang dibuat oleh manusia dan terlihat epic.
  • Fotografi Interior 

Fotografi Interior didapatkan dari merekam berbagai bentuk setiap sudut bagian dalam bangunan. Interior lebih memfokuskan pada detail dalam ruangan. Hal ini dapat menampilkan keindahan dan kemewahan dari tataan ruang yang diinginkan. Dengan cahaya ambient dapat ditularkan melalui jendela dan skylight, serta perlengkapan pencahayaan interior. Fotografer arsitektur akan menggunakan pencahayaan tambahan untuk meningkatkan pencahayaan di dalam bangunan apabila diperlukan.

  • Fotografi detail arsitektur
    Ini merupakan potret dari bagian-bagian tertentu yang dianggap istimewa dari sebuah bangunan atau menonjolkan hal unik yang ada di dalam sebuah bangunan. Tidak setiap bangunan mempunyai keindahan saat diambil secara menyeluruh, kadangkala sudut dari bangunan itu bisa menjadi suatu karya yang menakjubkan. Fotografi detail pada arsitektur hanya memotret bagian sisi bangunan yang menonjol saja, dengan teknik tertentu.

Terdapat aspek-aspek mengenai foto arsitektur, antara lain :

  • ·       KONSEP 

Sebelum menciptakan hasil karya epik, ada baiknya seorang fotografer menentukan sebelumnya mengenai konsep yang digunakan. Hal tersebut dikarena hasilnya akan berpengaruh pada aspek selanjutnya (pencahayaan dan komposisi di dalam frame yang terambil). Ada kalanya sebuah bangunan menarik saat diambil bentuk secara keseluruhannya, namun ada juga sebuah bangunan menarik jika diambil segmen per segmen nya saja.

Misalnya ketika sebuah bangunan tua yang kurang terawat, kadangkala ketika diambil gambarnya kita justru merasa bahwa foto yang dihasilkan menjadi sesuatu yang datar, namun ternyata obyek tersebut menjadi bagian yang epik untuk diabadikan.

  • ·       PENCAHAYAAN

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah masalah PENCAHAYAAN yang akan diaplikasikan di dalam sebuah frame foto. Pencahayaan sangat perlu diperhitungkan, apakah menggunakan sumber cahaya alami atau bahkan cahaya buatan. Apabila pencahayaan yang akan digunakan adalah pencahayaan alami, maka hal yang perlu diperhatikan adalah waktu pengambilan gambar, karena tidak setiap saat cahaya alami dapat menghasilkan kombinasi cahaya yang bagus untuk kepentingan gambar. Untuk cahaya matahari, waktu yang dapat dimanfaatkan adalah pada jam 06.30 – 09.30 dan jam 15.00 – 17.00.

Hal ini sangat perlu diperhatikan karena bayangan yang ditimbulkan oleh matahari pada jam tersebut (untuk umumnya wilayah di Indonesia) masih cukup lembut, pada saat itu bayangan akan terlihat sangat jelas, dan dapat menampilkan sisi gelap terang pada fotografi. Perbedaan antara bagian yang terkena bayangan dan yang tidak masih nyata menghasilkan tekstur yang halus. Pada saat mempertimbangkan pencahayaan sebaiknya faktor bayanagan yang muncul pada bangunan juga perlu diperhatikan, apakah bayangan yang muncul disana ikut membantu menonjolkan obyek atau justru menghilangkan detail yang seharusnya muncul pada obyek.

  • ·       KOMPOSISI

Hal yang selanjutnya untuk diperhatikan  adalah Komposisi / tatanan obyek yang akan muncul di dalam frame yang akan direkam. Posisi gambar yaitu Vertikal dan Horizontal dari obyek yang akan kita ambil sebaiknya menjadi hal yang perlu diperhatikan sesuai Kaidah perspektifis, garis vertical, horizontal dari obyek serta posisi pengambilan gambar akan sangat berpengaruh di dalam penyampaian sebuah pesan fotografi kepada yang menikmatinya.

Dengan mengabadikan yang akan diambil ternyata akan didapatkan kesan dan pesan yang tidak sama dari setiap obyek. Kesan yang diberikan dari sebuah bangunan tinggi dan bangunan yang melebar akan tidak baik ketika dipotong dan penekanan yang berbeda.

Oleh karena itu, pada saat akan mengambil gambar dari sebuah obyek sebaiknya lakukan dulu observasi ke seluruh bagian bangunan untuk mencari hal apa yang menjadi keutamaan sebuah obyek atau hal apa yang paling diperlihatkan dari sebuah obyek sehingga fotografer dapat merekam dan mengabadikan di dalam frame yang dipilih untuk mengkomunikasikan sebuah obyek fotografi.


Cara untuk mendapatkan gambar yang epik dalam memotret arsitektur:

1. Sudut pengambilan gambar

Sudut pengambilan gambar arsitektur bangunan sangat menentukan keberhasilan sebuah foto. Oleh karena itu bereksperimenlah dari berbagai sudut, kemudian pindah ke tempat lain, sampai menemukan hasil yang memuaskan.

Mengetahui Fotografi Arsitektur Secara Sederhana1

2.Permainan Cahaya dan Bayangan

Dalam bahasan ini penggunaan pencahayaan secara manual. Permainan cahaya adalah permainan perbandingan yang dimaksudkan dengan perbandingan cahaya dalam frame yang akan di rekam, perbandingan yang dimaksudkan adalah perbandingan antara titik terang dan titik gelap yang masuk dalam frame photo (penggunaan mode pencahayaan adalah manual dengan metering spot). Pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu photo vver dan photo under.

Permainan bayangan, dalam permainan bayangan sumber cahaya sangatlah penting, cahaya dapat menimbulkan bayangan ruang yang gelap karena tida terkena cahaya. Salah satu faktor yang menentukan dalam pembentukan bayangan ialah arah dan kualitas cahaya mengenai objek tertentu.

3. Refleksi bangunan

Pantulan atau refleksi pada air memiliki nilai estetika yang sangat tinggi pada suatu foto. Umumnya objek dalam refleksi berupa panorama atau pemandangan alam seperti gunung-gunung, bukit, pohon dan sebagainya. Namun objek bangunan dalam refleksi fotografi tidak kalah indahnya dengan objek yang lain, bangunan yang terpantul pada air, memberikan nilai estetika lebih pada foto arsitektur. Jika bangunan terletak pada pinggir danau atau sungai, maka gunakanlah efek ini. Hasil yang didapatkan dari refleksi bangunan yang terpantul pada air dapat memberikan nilai estetika pada foto yang diambil.